Al-Hayah Fi Zhilali Tauhid ( Hidup Dibawah Naungan Tauhid ) - MOHAMMAD RISKIYANTO

Oktober 02, 2018

Al-Hayah Fi Zhilali Tauhid ( Hidup Dibawah Naungan Tauhid )

Tauhid merupakan dasar umat Islam. Kepercayaan bahwa Allah adalah Tuhan yang satu dan merupakan satu-satunya diakui oleh semua mukmin tanpa ada pertentangan akan hal itu. 
Namun semua itu perlu pengenalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
Dalam memasuki pintu keTuhanan menjadi hal yang mendalam yaitu mengenal zat, sifat, af’al dan asma’ ALLah Taala. 
Perlu diingat juga bahwa segala perbuatan apapun yang terjadi dan berlaku di dalam alam ini pada hakikatnya adalah Af’al (Perbuatan) Allah ta’ala.
A. DZAT
“Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan kecuali “Aku”, maka, sembahlah “Aku” ( Qs At Thoha : 14)
ayat ini menyebutkan “pribadinya” atau dzat Allah, kalimat….sembahlah “Aku”…Dzat Allah merupakan perwujudan dari adanya Allah. 
Sama halnya manusia ada, karena Allah dan dzat-Nya ada. 
Allah SWT merupakan zat pribadi dimana zat pribadi merupakan satu perwujudan yang berdiri sendiri tanpa adanya ketergantungan pada dzat yang lain
Sangat berbeda dengan manusia yang membutuhkan Allah untuk bisa hidup. Adanya alam, malaikat, jin, dan manusia itu tercipta karena adanya akibat dari adanya dzat Allah. Semua ada karena dzat yang maha Qadim.
Dzat Allah SWT memiliki sifat-sifat yaitu 20 Sifat Allah yang wajibsifat yang mustahil bagi Allah SWT, dan sifat yang ada pada dzat Allah.
B. SIFAT
Sebagai Sang Khalik, Allah swt memiliki sifat-sifat yang tentunya tidak sama dengan sifat yang dimiliki oleh manusia ataupun makhluk lainnya.
 Mengenal sifat-sifat Allah dapat meningkatkan keimanan kita. 
Seseorang yang mengaku mengenal dan meyakini Allah itu ada namun ia tidak mengenal sifat Allah, maka ia perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20.
C. AF’AL
Af’al Allah adalah perbuatan Allah. Bahwa segala yang ada di dunia ini termasuk manusia adalah Af’al (perbuatan) Allah SWT.
 Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan yang lainnya merupakan Af’al Allah yang disediakan oleh Allah untuk manusia.  
Cara musyahadah (menyaksikan) tauhid af’al yaitu: Melakukan syuhud (memandang/menyaksikan) dan menanamkan keyakinan dalam hati bahwa segala perbuatan yang menurut kita baik dan jahat itu semua dari Allah.“Allah yang menjadikan kamu dan apa yang kamu perbuat.” (Q.S ash shoffat : 96)
Perbuatan yang terjadi digolongkan pada:
  • Baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti iman dan taat.
  • Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian isi (hakekat) seperti kufur dan maksiat.Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak akan ada perbuatan buruk pada diri manusia jika manusianya sendiri tidak melakukan hal yang buruk pada dirinya sendiri.
D. ASMA
Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :
“Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. 
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
Asmaaul husna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. 
Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah. 
Ia berkait dengan sifat dan af’al. dimana secara umum kita mengenal 99 nama Allah. Bahwa manusia hanya mampu dan hanya boleh mengenal sifat, af’al, dan Asma Allah saja. 

Dzat Allah tidak akan pernah mampu dicapai oleh pemikiran manusia terpintar sekalipun.“Fikirkanlah olehmu sifat ALLah dan jangankamu memikirkan akan zatNya”.Allah meliputi segala sesuatu (Al fushilat 54) adalah kesempurnaan .. dzat , sifat, asma, dan af’al

Tidak ada komentar:

Posting Komentar