cacing - MOHAMMAD RISKIYANTO

Februari 12, 2012

cacing

CACING




Sistem Peredaran Darah
 Peredaran darah pada cacing termasuk ke dalam system peredaran darah tertutup. Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada system peredaran darah ini, darah diedarkan melalui arteri dan kembali ke jantung melalui vena. Untuk membahas peredaran darah tertutup , dapat diambil contoh annelida dan vertebrata. Annelida dan vertebrata telah memiliki perkembangan yang lebih maju diabandingkan dengan hewan – hewan lain. Demikian pula tentang system peredaran darahnya , yakni telah adanya system peredaran darah tertutup. Agar lebih jelas, dalam pembahasan system peredaran darah pada annelida , kita ambil contoh cacing tanah ( Lumbricus terestis ). Pada cacing tanah , system peredarannya terdiri dari cairan darah , beberapa pembuluh darah , dan jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnya memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran dorsal kesaluran darah ventral kemudian keseluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan –jaringan tubuh. Dari seluruh tubuh , darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung .


cacing
mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung.
Sistem Ekskresi Cacing Tanah
Cacing tanah termasuk ke dalam kelompok Annelida (cacing bersegmen). Oleh karena itu, pada setiap segmen terdapat sepasang ginjal atau nefridium (nefridia = jamak), kecuali pada tiga segmen pertama dan segmen teralchir. Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom. Nefrostom terdapat dalam rongga tubuh dan berisi penuh dengan cairan.
Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom, yang kemudian masuk ke dalam nefridia yang berupa pembulub panjang dan berliku-liku. Pada waktu cairan tubuh mengalir melalui nefridia terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masill bermanfaat, seperti glukosa, air, dan ion-ion. Kemudian zat-zat tersebut diedarkan ke seluruh kapiler sistem sirkulasi. Sedangkan sisa cairan tubuh, seperti air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui ujung nefrostom yang berupa lubang atau disebut nefridiofor.
  
IKAN
Sistem Sirkulasi Pada Ikan

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Fungsi jantung memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.

Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan adalah sbagai berikut :
Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuhMembawa oksigen ke jaringan2 tubuhMembawa hormon dan enzim ke organ yg memerlukan
Volume darah pada ikan pada ikan Teleostei berkisar 1,5-3% dari bobot tubuh. Jumlah organ yang membuat darah pada ikan jumlah lebih banyak dari mamalia. Darah pada pisces terdiri dari plasma dan sel darah (Sel darah merah dan Sel darah putih).
Plasma Darah
Berapa cairan jernih berisikan mineral terlarut, hasil pencernaan makan yg diserap oleh buangan jaringan,enzim, antibodi & gas terlarut
Erytrocyte (Sel darah merah)
Memiliki intiBerwarna merah kekuninganErytrocyte dewasa bentuk lonjong, kecil, diameter 7-36 mikron (tergantung spesies ikannya)Jumlah tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 – 3.000.000Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung pada HB yang terdapat dalam erytrocye
Leucocyte (sel darah putih)
Tidak berwarnaBerjumlah 20.000-150.000 dlm tiap mm3 darahDibedakan 2: granulocyte dan agranulocyte
Granulocyte
neutrophyl, acidophil (easinophil), basophil.
Agranulocyte
lympocyte, monocyte, thrombocyte.(terbesar dr leucocyte) 
Organ pembentuk darah pada Cyclostoma semua jenis darah dibentuk dalam Limpa yang tersebar pada sub mucos usus alat pencernaan makanan. Pada Ikan berahang limpa terbagi atas :
Cortex (bagian luar) berwarna merah membentuk erytrocyte dan thrombocyteMedulla (bagian dalam) berwarna putih membentuk lymphocyte dan granulocyte


Pada Actinopterigii limpa berfungsis untuk melebur erytrocyte. Trombocyte dibentuk dalam ginjal mesonephros dan granulocyte yang berasal dari sub mucosa esophagus, hati, gonad dan ginjal. Pada Chondrichthyes dan Dipnoi Katup spiral usus membentuk leucocyte.  

Ada suatu jaringan seperti bunga karang berwarna coklat kemerahan yang mengelilingi jantung ikan Acipenser, Polyodon, Lepidosinen membentuk lymphocyte dan granulocyte. Rawan cranial pada Squaliformes, Chimaeridae mbtk semuajenis sel darah. 

Suhu tubuh ikan golongan hewan berdarah dingin (Poikoloterm) suhu tubuh  menyesuaikan dengan suhu lingkungan. Perubahan suhu mendadak sering mjd penyebab kematian ikan. Perubahan suhu yang kecil pada lingkungan akan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh ikan sebagai efek perpindahan panas melalui kapiler kulit dan kapiler insang. Ikan muda karena rasio antara insang dan permukaan tubuh lebih besar dari ikan

dewasa, akan lebih cepat dalam menyesuaikan suhu tubuhnya.
Sistem sirkulasi ikan berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus.



A. Identifikasi dalam tingkat analitis

Identifikasi yang dilakukan merupakan identifikasi untuk mengenal ciri-ciri baik secara biologi maupun deskriptif dari suatu jenis ikan. Biasanya yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan identifikasi adalah:

- Rumus sirip, yaitu rumus yang menggambarkan bentuk dan .jumlah jari-­jari sirip dan bentuk sirip yang merupakan ciri khusus.

- Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi dari bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri yang merupakan ciri umum.

- Bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk.

- Bentuk sirip dan gigi

- Tulang-tulang insang

Selama praktikum dilakukan beberapa jenis identifikasi pada beberapa jenis ikan yang terdiri atas:

1) Penghitungan jari-jari sirip

Sirip pada ikan terdiri dan pinna caudalis, dorsalis, pectoralis, vertbralis dan analis. Sirip-sirip tersebut tersusun atas jari jari sirip yang bersifa keras, lemah dan lemah mengeras. Tiap jenis sirip memiliki semua jenis jari-jari sirip tersebut atau hanya sebagian saja.

Penulisan jari jari sirip dikodekan berdasarkan letak sirip tersebut pada tubuh ikan. Jumlah jari-jari sirip dituliskan dalam angka Romawi besar untuk jari-jari sirip keras, angka Romawi kecil untuk jari-jari sirip lemah mengeras dan angka Arab untuk jari jari sirip lemah.

2) Garis rusuk lateral (Linea lateralis)

Salah satu obyek dalam sifat meristik adalah menghitung jumlah sisik yang ditalui oleh linea lateralis (1:1). Penghitungan sisik pada linea lateralis ini dimulai dari ujung anterior operculum terbelakang dan berakhir pada bagian caudal peduncle atau pangkal batang ekor. Jika terdapat lebih dari satu linea lateralis maka yang dihitung adalah yang sisik yang terletak di tengah. Seadainya linea lateralis tidak jelas ataupun tidak ada maka dihitung jumlah sisik di tempat biasanya garis rusuk tersebut berada.

3) Pengukuran tubuh ikan.

Ukuran dan perbandingan ukuran tubuh ikan dapat digunakan untuk melakukan penggolongan. Ukuran-ukuran ikan yang digunakan adalah:

a. Panjang total atau Total length (TL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai bagian sirip ekor paling posterior.

b. Panjang baku atau Standard length (SL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai pangkal batang ekor (caudal penducle)

c. Panjang sampai lekuk ekor atau l,‘ork length (FL) diukur dari bagian paling anterior sampai lekukan sirip ekor.

d. Panjang kepala atau Head length (HdL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai tutup insang paling posterior,

e. Panjang predorsal atau Pre-dorsal length (PreDL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai bagian anterior dasar sirip dorsal.

f. Panjang hidung atau Snout length (SntL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai kelopak mata paling anterior.

g. Panjang orbital belakang atau Post orbital length (Post-orbL) diukur dari bagian kelopak mata paling posterior sampai bagian tutup insang paling posterior.

h. Panjang mata atau Eve length (EyeL) diukur garis tengah dari rongga mata.

i. Panjang orbital atau Orbital length (OrbL) diukur jarak diantara kedua bagian terluar kelopak mata.

j. Panjang pangkal ekor atau Caudal penducle length (CPedL) diukur dari posterior dasar sirip anal sampai bagian pangkal batang ekor.

k. Tinggi badan adalah jarak terbesar antara dorsal dan ventral

l. Tinggi kepala adalah panjang garis tegak antara pertengahan kepala sebelah atas dengan pertengahan kepala sebelah bawah.

m. Tebal badan adalah jarak terbesar antara kedua sisi badan.

n. Tebal atau lebar kepala adalah jarak terbesar antara kedua keeping tutup insang pada kedua sisi kepala.

o. Tinggi pipi adalah jarak antara ringga mata dan bagian paling anterior dari keeping tutup insang terdepan (praeoperculum).

p. Tinggi bawah mata adalah jarak antara puiggir•an bawah rongga mata dengan rahang bawah.

q. Panjang rahang atas/bawah adalah jarak yang diukur dari ujung paling anterior sampai ujung paling posterior bertemu dengan badan, diukur melalui dasar sirip.

r. Panjang dasar sirip dadalperut adalah panjang terbesar menurut arah jari-jari sirip, dari pangkal sirip dada/sirip perut sampai puncak tertinggi sirip tersebut.

s. Tinggi sirip punggung adalah jarak antara pangkal sirip sampai puncak sirip.

B. Identifikasi dalam tingkat sintesis
Selain melakukan identifikasi dari suatu jenis ikan ikan langkah selanjutnya adalah menyusun kelompok - kelompok yang lebih tinggi dan menetapkan ciri - ­cirinya sehingga dapat diperoleh suatu klasifikasi untuk jenis ikan tersebut.

Morfologi Ikan

Ikan, didefinisikan. secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan ship, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya.

Bagian tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior berturut­ - turut adalah :

1) Kepala (caput) : bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai nnbagian belakang operculum.

2) Tubuh (truncus) : bagian tubuh mulai dari Batas akhir operculum nnsampai anus

3) Ekor (cauda) : dari anus sampai bagian ujung sirip ekor

Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
Sistem Gerak Pada Ikan
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki:
1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air;
2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air;
3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan;
4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.

lengkapnya download di sisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar